At first glance this script does not look so bad, and it requires a good deal of careful and thoughtful study to appreciate the mental condition reflected in the writing. Here, again, we meet with the “brittle” style accented, and with the forward uncontrolled impulse that fails to put on the brakes, in those long t-crosses, many of these bars being emphasized more strongly in other parts of this script, of which we are able to show only a small portion. There are the descending words and lines that drop suddenly away at the ending of the letter, a letting go of one’s self, the mind and will not being able to assume command of the personality.
TRANSLATION / TERJEMAHAN :
Sepintas naskah ini tidak terlihat begitu buruk, dan membutuhkan banyak studi yang cermat dan bijaksana untuk menghargai kondisi mental yang tercermin dalam tulisan. Di sini, sekali lagi, kita bertemu dengan aksen gaya "rapuh", dan dengan dorongan tak terkendali ke depan yang gagal mengerem, dalam persilangan-t yang panjang itu, banyak dari palang-palang ini ditekankan dengan lebih kuat di bagian lain dari skrip ini, yang hanya dapat kami tampilkan sebagian kecil. Ada kata-kata dan garis-garis turun yang tiba-tiba menghilang di akhir surat, sebuah pelepasan diri sendiri, pikiran dan tidak akan mampu mengambil alih komando kepribadian.
----------
SUMBER :
"Graphology and Health : A Collection of Historical Articles on the Signs of Physical and Mental Health in Handwriting", 2011
----------
Disusun oleh :
Max Hendrian Sahuleka & Primasari T. Z.
( Founder Primagraphology Training & Consulting, Penulis Buku "The Power of Signature : Mengenal dan Mengubah Diri melalui Tanda Tangan" )
----------
Silahkan KLIK tombol di bawah ini untuk melihat tulisan tentang grafologi lainnya !
----------
INGIN BELAJAR GRAFOLOGI LEBIH LANJUT DAN BERKONSULTASI SERTA TERAPI ?
----------
No comments:
Post a Comment