Born in Bonn, Germany, Ludwig van Beethoven became a professional musician at 11 years of age, studying with both Mozart and Haydin in Vienna, Austria. Emotional and scruffy in person, he wrote music in all forms that reached new depths of emotional expression and presaged the romantic movement. Famously afflicted with deafness toward the end of his life, he also suffered emotional problems and composed little during the 1820s.
Lahir di Bonn, Jerman, Ludwig van Beethoven menjadi musisi profesional pada usia 11 tahun, belajar dengan Mozart dan Haydin di Wina, Austria. Emosional dan berantakan secara pribadi, ia menulis musik dalam segala bentuk yang mencapai kedalaman baru ekspresi emosional dan menandakan gerakan romantis. Terkenal menderita ketulian menjelang akhir hidupnya, ia juga menderita masalah emosional dan sedikit tenang selama tahun 1820-an.
PERSONALITY OVERVIEW (GAMBARAN UMUM KEPRIBADIAN) :
Beethoven's handwriting has the same restless quality as his musical scores. Although the rhythm is disturbed, there is obvious intelligence in the simplification, originality, and expressiveness of the forms. At the same time, legibilty is to some degree impaired, revealing impatience and frustation. The variable size of the middle zone depicts a person whose sense of self-worth fluctuated a great deal, from self-assurance and confidence to feelings of inadequacy, often within a very short period of time.
Tulisan tangan Beethoven memiliki kualitas gelisah yang sama dengan skor musiknya. Meskipun ritmenya terganggu, ada kecerdasan yang jelas dalam penyederhanaan, orisinalitas, dan ekspresi bentuk. Pada saat yang sama, keterbacaan sampai taraf tertentu terganggu, menunjukkan ketidaksabaran dan frustrasi. Ukuran variabel zona tengah menggambarkan seseorang yang rasa harga dirinya sangat berfluktuasi, dari keyakinan diri dan kepercayaan diri hingga perasaan tidak mampu, seringkali dalam waktu yang sangat singkat.
RELATIONSHIPS (HUBUNGAN) :
Beethoven was extremely sensitive and his moodiness, as seen in the variability along the baseline, would have made him very difficult to live with. Wrapped up in his emotions, he was careless of how he treated others. When he was feeling upbeat, he could undoubtedly be quite charming, but as doubts crept in his self-confidence would suffer to the degree that he felt worthless. Certainly, his highs were very high, as can be seen in the wild leaps into the upper zone. However, he could just as easily plunge into depression.
Beethoven sangat sensitif dan kemurungannya, seperti yang terlihat pada variabilitas di sepanjang baseline atau garis dasarnya, akan membuatnya sangat sulit untuk hidup bersama. Terbungkus dalam emosinya, dia ceroboh tentang bagaimana dia memperlakukan orang lain. Ketika dia merasa optimis, dia pasti bisa sangat menawan, tetapi ketika keraguan merayap dalam kepercayaan dirinya akan menderita sampai dia merasa tidak berharga. Tentu saja, level tertingginya sangat tinggi, seperti yang terlihat pada lompatan liar ke zona atas. Namun, dia bisa dengan mudah jatuh ke dalam depresi.
INTELLECTUAL FORCES (DAYA INTELEKTUAL) :
Despite his emotional nature, Beethoven's writing shows fairly good line and word spacing, although there is alson a sense of moving upward, with diagonal strokes thrusting into the "stratosphere" of the writing field--clearly Beethoven's aspirations took him to great heights. However, many of the i-dots are made as dashes, a sign of irritability and impatience.
Terlepas dari sifat emosionalnya, tulisan Beethoven menunjukkan spasi antar baris dan kata yang cukup baik, meskipun ada juga perasaan bergerak ke atas, dengan goresan diagonal yang menyodorkan ke "stratosfer" bidang tulisannya -- jelas aspirasi Beethoven membawanya ke tingkat yang sangat tinggi. Namun, banyak dari i-dot (titik pada huruf "i"-nya) dibuat sebagai tanda hubung, sebuah tanda cepat marah dan tidak sabar.
PHYSICAL DRIVES (DORONGAN FISIK) :
In some areas, the lower zone drops too close to the line below, sometimes interfering with the letters in the next line. This shows a lack of good judgement in the way Beethoven used his resources, that he did not fully recognize what was important and whats was not. His extravagance can be seen in ryhthm, the writing appearing released (loose) rather than contracted.
Di beberapa area, zona bawah turun terlalu dekat dengan baris di bawahnya, terkadang mengganggu huruf di baris berikutnya. Ini menunjukkan kurangnya penilaian yang baik dalam cara Beethoven menggunakan sumber dayanya, bahwa dia tidak sepenuhnya mengenali apa yang penting dan apa yang tidak. Keborosan atau keroyalannya terlihat pada ritme tulisannya, tulisannya tampak lepas (melonggar) bukan mengerut.
MOTIVATING FORCES (DAYA MOTIVASI) :
The writing is done at great velocity, with unformed letters and scarce attention to detail. Just looking at the nervous, jumpy script gives one a sense of the torment.
Penulisan dilakukan dengan kecepatan tinggi, dengan huruf-huruf yang tidak berbentuk dan perhatian terhadap detail yang langka. Hanya dengan melihat naskah yang gugup dan gelisah memberi seseorang rasa menyiksa.
----------
TULISAN-TULISAN TANGAN LUDWIG VAN BEETHOVEN
----------
Untuk melihat analisa tulisan dan atau tanda tangan musisi lainnya, silahkan KLIK link di bawah ini :
https://primagraphologyinstitute.blogspot.com/2022/01/analisa-tulisan-dan-tanda-tangan-musisi.html
Anda juga dapat terus mengikuti postingan-postingan kami melalui e-mail dengan memasukkan e-mail Anda ke dalam kotak yang ada di kiri halaman website atau blog kami atau di bawah ini !
Untuk berlangganan, masukkan e-mail Anda lalu klik subscribe :
Delivered by Primagraphology Institute
----------
SUMBER :
"Handwriting of The Famous and Infamous", karya Sheila Lowe yang terbit pada tahun 2001.
----------
Disusun oleh :
Max Hendrian Sahuleka & Primasari T. Z.
( Founder Primagraphology Training & Consulting, Penulis Buku "The Power of Signature : Mengenal dan Mengubah Diri melalui Tanda Tangan" )
----------
Silahkan KLIK tombol di bawah ini untuk melihat tulisan tentang grafologi lainnya !
----------
INGIN BELAJAR GRAFOLOGI LEBIH LANJUT DAN BERKONSULTASI SERTA TERAPI ?
----------
No comments:
Post a Comment