KUMPULAN TULISAN / ARTIKEL PRIMAGRAPHOLOGY INSTITUTE

ANALISA TULISAN TANGAN WOLFGANG AMADEUS MOZART (AUSTRIAN COMPOSER, 1756 - 1791)

WOLFGANG AMADEUS MOZART (AUSTRIAN COMPOSER, 1756 - 1791)

Wolfgang Amadeus Mozart was born in Salzburg, Austria to a musical family and by the age of six was producing advanced  compositions in a variety of forms. A child prodigy, he was acclaimed throughout Europe for his musical ability. In his brief adulthood Mozart produced some of music's most enduring work. However, poor at managing his money, Mozart constantly fell into debt and died a pauper.

Wolfgang Amadeus Mozart lahir di Salzburg, Austria dari keluarga musik dan pada usia enam tahun telah menghasilkan komposisi tingkat tinggi dalam berbagai bentuk. Seorang anak ajaib, ia diakui di seluruh Eropa karena kemampuan musiknya. Di masa dewasanya yang singkat, Mozart menghasilkan beberapa karya musik yang paling bertahan lama. Namun sayangnya, ia tidak mampu dalam mengelola uangnya sehingga Mozart terus-menerus terjerat hutang dan meninggal sebagai orang miskin.

ANALISA TULISAN TANGAN WOLFGANG AMADEUS MOZART (AUSTRIAN COMPOSER, 1756 - 1791)

PERSONALITY OVERVIEW (GAMBARAN UMUM KEPRIBADIAN) :

Mozart's passion and enthusiasm are evident in the lively movement of his handwriting. The great variability in the size of the middle zone, and the interesting rhythm, reveal an intensely sensitive soul. Add to the dark color and you have one who experienced life totally through his concrete senses. This could be either a positive or a negative, as it left him vulnerable to his environment.

Gairah dan semangat Mozart terlihat dari gerakan tulisan tangannya yang lincah. Variabilitasnya yang dahsyat dalam ukuran zona tengah, dan ritme yang menarik, mengungkapkan jiwanya yang sangat sensitif. Tambahkan ke warna gelap dan Anda memiliki seseorang yang mengalami hidup sepenuhnya melalui indra perabanya. Ini bisa menjadi positif atau negatif, karena membuatnya rentan terhadap lingkungannya.

RELATIONSHIPS (HUBUNGAN) :

Mozart probably approached his intimate relationships with the same ardor as his music, as the close word spacing, thick strokes, rightward movement and mixed slant suggest. In addition, the baseline is somewhat variable, indicating that he was expressive in his emotions and affections. He needed contract and closeness and it was important for someone to be there for him to hear what he had to say, both musically and verbally.

Mozart mungkin mendekati hubungan intimnya dengan semangat yang sama seperti musiknya, seperti yang dikesankan pada jarak antar kata yang dekat, goresan yang tebal, gerakan ke kanan, dan kemiringan yang campuran. Selain itu, garis dasarnya agak bervariasi, menunjukkan bahwa dia ekspresif dalam emosi dan kasih sayangnya. Dia membutuhkan kesepemahaman dan kedekatan dan penting bagi seseorang untuk berada di sana baginya untuk mendengar apa yang dia katakan, baik secara musikal maupun verbal.

INTELLECTUAL FORCES (DAYA INTELEKTUAL) :

Mozart's mind was never still. The colorful script, with its flying strokes into the upper zone, is symbolic of the way his mind leapt from one creative thought to another. He thought in whole concepts, rather than piecemeal, as seen in the extreme degree of connectedness. That he was able to take those concepts and put them to paper so effectively is seen in the balance of all the zones and in the harmonious flow of the movement.

Pikiran Mozart tidak pernah diam. Naskahnya berwarna-warni, dengan goresan melayangnya ke zona atas, melambangkan cara pikirannya melompat dari satu pemikiran kreatif ke pemikiran kreatif lainnya. Dia berpikir dalam keseluruhan konsep, bukan sepotong-sepotong, seperti yang terlihat pada sambungannya dalam tingkat yang ekstrem. Bahwa ia mampu mengambil konsep-konsep itu dan meletakkannya di atas kertas dengan begitu efektif terlihat dalam keseimbangan semua zona dan dalam aliran gerakan yang harmonis.

PHYSICAL DRIVES (DORONGAN FISIK) :

Boundless energy and drive can be seen in the speed and continuity of the writing, which are a function of rhythm and vice versa. It is almost as if Mozart could not bear to lift the pen from the paper so the ideas he wanted to express would not get away from him. The heavy flow of ink, or pastosity, may be a consequence of the old-style pen or it may indicate a tendency toward overindulgence in alcohol or other substances.

Energi dan dorongan yang tak terbatas terlihat pada kecepatan dan kesinambungan tulisannya yang merupakan fungsi dari ritme dan sebaliknya. Mozart seolah-olah tidak tahan untuk mengangkat pena dari kertas sehingga ide-ide yang ingin dia ungkapkan tidak akan pergi darinya. Aliran tinta yang deras, atau berbercak-bercak, mungkin merupakan konsekuensi dari pena gaya lama atau mungkin menunjukkan kecenderungan untuk terlalu banyak minum alkohol atau zat lain.

MOTIVATING FORCES (DAYA MOTIVASI) :

The original forms, emphasis on movement, and colorful script indicate that Mozart was motivated by his need to create. Nothing was meaningless or small, and he experienced life as fully as possible. His signature was simple and unadorned, telling us that the composition was more important than his ego.

Bentuk tulisannya yang original, penekanannya pada gerakan, dan tulisannya yang berwarna-warni (bervariasi dan mengalir) menunjukkan bahwa Mozart termotivasi oleh kebutuhannya untuk berkreasi. Tidak ada yang sia-sia atau kecil, dan dia mengalami hidup semaksimal mungkin. Tanda tangannya sederhana dan tanpa hiasan, memberi tahu kami bahwa komposisi lebih penting daripada egonya.

ANALISA TULISAN TANGAN WOLFGANG AMADEUS MOZART (AUSTRIAN COMPOSER, 1756 - 1791)
Pastosity is the term used for the thick strokes made without heavy pressure, created by a long hold on the pen. With such a hold the pen tip is nearly horizontal to the paper, allowing a copious flow of ink. Both fountain pens and felt-tip pens can produce pastose writing. For a pastose writer such as Mozart, the sensuous, visual experience of handwriting is as important as the text itself.
Pastosity adalah istilah yang digunakan untuk goresan tebal yang dibuat tanpa tekanan berat, yang dibuat dengan pegangan lama pada pena. Dengan pegangan seperti itu, ujung pena hampir horisontal ke kertas, memungkinkan aliran tinta yang berlebihan. Baik pulpen maupun spidol dapat menghasilkan pastose writing (tulisan pasta) ini. Bagi penulis pasta (pastose writer) seperti Mozart, pengalaman sensual dan visual dari tulisan tangan sama pentingnya dengan teks itu sendiri.

----------

TULISAN-TULISAN TANGAN WOLFGANG AMADEUS MOZART

ANALISA TULISAN TANGAN WOLFGANG AMADEUS MOZART (AUSTRIAN COMPOSER, 1756 - 1791)
ANALISA TULISAN TANGAN WOLFGANG AMADEUS MOZART (AUSTRIAN COMPOSER, 1756 - 1791)
ANALISA TULISAN TANGAN WOLFGANG AMADEUS MOZART (AUSTRIAN COMPOSER, 1756 - 1791)
ANALISA TULISAN TANGAN WOLFGANG AMADEUS MOZART (AUSTRIAN COMPOSER, 1756 - 1791)
ANALISA TULISAN TANGAN WOLFGANG AMADEUS MOZART (AUSTRIAN COMPOSER, 1756 - 1791)

----------

Untuk melihat analisa tulisan dan atau tanda tangan musisi lainnya, silahkan KLIK link di bawah ini :

https://primagraphologyinstitute.blogspot.com/2022/01/analisa-tulisan-dan-tanda-tangan-musisi.html

 Anda juga dapat terus mengikuti postingan-postingan kami melalui e-mail dengan memasukkan e-mail Anda ke dalam kotak yang ada di kiri halaman website atau blog kami atau di bawah ini !


Untuk berlangganan, masukkan e-mail Anda lalu klik subscribe :

Delivered by Primagraphology Institute

----------

SUMBER :

"Handwriting of The Famous and Infamous", karya Sheila Lowe yang terbit pada tahun 2001.

----------

Disusun oleh :

Max Hendrian Sahuleka & Primasari T. Z.

( Founder Primagraphology Training & Consulting, Penulis Buku "The Power of Signature : Mengenal dan Mengubah Diri melalui Tanda Tangan" )

----------

Silahkan KLIK tombol di bawah ini untuk melihat artikel atau tulisan tentang analisa grafologi lainnya !

Silahkan KLIK tombol ini untuk melihat artikel atau tulisan tentang analisa grafologi yang lainnya !

----------

INGIN BELAJAR GRAFOLOGI LEBIH LANJUT DAN BERKONSULTASI SERTA TERAPI ?

Untuk daftar atau informasi lebih lanjut, silahkan KLIK gambar ini !

----------

The Power of Signature : Mengenal dan Mengubah Diri melalui Tanda Tangan
Pesan Buku "The Power of Signature : Mengenal dan Mengubah Diri melalui Tanda Tangan"

No comments:

Post a Comment

  • SHARE