"Aku akan melakukannya nanti," adalah salah satu kalimat favorit racun tersembunyi ini. Seringkali salah satu taktik yang dijelaskan sebelumnya akan digunakan sebagai alasan untuk "melakukannya nanti". Di lain waktu, alasan dukung-dukungan ditawarkan: "Saya tidak dapat memulai program penurunan berat badan sampai saya membeli pakaian yang layak untuk berolahraga." Racun tersembunyi ini kemudian berhasil menempatkan rintangan antara Anda dan tujuan Anda.
Kemudian racun tersembunyi ini berkata, "Dan saya tidak mampu membeli pakaian baru sampai saldo kartu kredit saya berkurang." Namun rintangan lain, terus dan terus muncul sampai Anda benar-benar tidak bisa bergerak oleh rintangan antara Anda dan tujuan awal Anda.
Taktik penundaan lainnya adalah "Saya tidak punya waktu." Yah, kita semua memiliki dua puluh empat jam per hari; tidak lebih, tidak kurang. Ini berlaku terlepas dari apakah Anda adalah kepala negara atau kepala rumah tangga, atau keduanya. "Tetapi beberapa dari kita memiliki lebih banyak tanggung jawab daripada yang lain," kata racun tersembunyi ini. Cukup benar, tetapi sekarang kita berbicara tentang prioritas. Apa yang Anda pilih untuk dilakukan dengan dua puluh empat jam Anda per hari adalah masalah lain sama sekali. Dan salah satu hal yang telah Anda pilih untuk dilakukan adalah memperoleh disiplin diri (self-discipline).
Begitu banyak alasan melakukan penundaan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Padahal penundaan merupakan virus mematikan yang bisa membunuh impian sukses Anda.
Berikut ini alasan orang selalu dan sering melakukan penundaan :
1. Takut akan kegagalan
Para penunda sering tidak segera melakukan tindakan karena merasa tidak mampu atau kompeten untuk menghasilkan karya yang berkualitas apalagi tugas atau pekerjaan yang mempunyai batas waktu atau deadline.
Mereka memiliki kecenderungan lebih untuk menganalisa pekerjaan daripada menyelesaikannya dan lebih senang membuang waktu untuk hal-hal diluar pekerjaan.
Penunda cenderung untuk menghindari tugas dan pekerjaan dibanding mengambil dan mengerjakannya.
Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa "jika saya tidak melakukannya maka saya tidak akan gagal dan tidak akan ada yang menilai saya".
Hal ini sangat sering terjadi dan cukup menonjol. Bahkan sering bersembunyi dibalik bingkai perfeksionis. Mereka akan menunggu untuk menjadi sempurna terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan pada waktu yang tepat.
Banyak waktu dihabiskan untuk sebuah pekerjaan yang tidak memberikan mereka kemajuan yang signifikan.
Sebab di pikiran bawah sadar ada keinginan untuk tidak menyelesaikan pekerjaan yang sangat penting supaya terhindar dari kritikan.
Rasa takut inilah yang menjadi alasan terhebat untuk menghindari tugas dan pekerjaan yang sangat penting untuk kemajuan mereka.
2. Takut kehilangan rasa nyaman
Apabila Anda yakin dan percaya bahwa beberapa tindakan yang akan Anda lakukan mengarah pada pengalaman menyakitkan dan tidak menyenangkan, maka Anda akan termotivasi untuk tidak melakukannya.
Pada dasarnya pikiran kita dirancang untuk menghindari pengalaman yang menyakitkan.
Pikiran kita lebih senang untuk melakukan hal-hal yang tidak menyakitkan dan selalu bisa membuat diri kita nyaman.
Apalagi jika didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan lebih sering untuk mempengaruhi kita untuk menunda-nunda pekerjaan.
Banyak orang yang berkeyakinan bahwa ketidaknyamanan harus dihindari baik secara fisik maupun psikologis.
Untuk itulah kita sering sekali toleran dengan rasa nyaman, sehingga akan lebih cepat memutuskan untuk menunda tugas maupun pekerjaan penting mereka.
3. Takut kehilangan rasa nyaman
Dalam dunia yang sibuk ini, kita cenderung ingin mendapatkan semua keinginan, semua peluang baik bisnis maupun jenjang karir. Banyak kesempatan bersliweran didepan kita setiap hari.
Ada semacam perasaan dalam diri kita yang ingin mendapatkan kesempatan itu dan kita tidak bisa menahannya.
Tidak ada yamg mau ketinggalan dan kehilangan dengan apa yang orang bisa dapatkan. Ini akan memacu kita untuk memaksakan diri melakukan semua pekerjaan, mengambil semua kesempatan dalam satu waktu.
Hal ini akan menyebabkan kondisi kewalahan pada diri kita.
Ketika kita merasa kewalahan, ketika tubuh dan mental merasakan kelelahan luarbiasa, reaksi alami dalam diri kita adalah cepat-cepat menghentikan semua kegiatan dan akhirnya melupakannnya.
Kondisi seperti inilah yang bisa menimbulkan penundaan.
Tidak semua peluang dan kesempatan bisa Anda ambil semua, cukup ambil satu atau dua saja, kerjakan dan selesaikan sesuai tenggat waktu yang yang Anda rencanakan.
Demikian juga, tidak semua pekerjaan bisa Anda lakukan sendiri, delegasikan dengan tim Anda, agar semuanya bisa selesai dengan baik dan memuaskan.
4. Melihat tugas sebagai beban atau proyek yang besar
Saat mendapat tugas dan pekerjaan, sering kita menganggapnya sebagai beban atau bahkan suatu proyek yang besar.
Padahal kita bisa membuat tugas itu menjadi ringan dengan memecahnya menjadi beberapa bagian kecil.
Kerjakan bagian kecil tersebut mulai dari yang mudah terlebih dahulu baru yang tersulit, agar bisa menghemat waktu.
Tetapi, seringnya kita justru membuatnya sebagai beban dan sulit untuk dikerjakan. Inilah yang memicu timbulnya penundaan.
5. Perfeksionis
Terkadang kita berharap apa yang kita kerjakan harus 100% sempurna.
Perasaan seperti itu justru akan menimbulkan rasa khawatir yang berlebihan, seperti jangan-jangan pekerjaan tersebut tidak layak untuk dihargai atau diapresiasi.
Hal inilah yang akan menghambat untuk segera mengambil tindakan.
Pada akhirnya penundaanlah yang sering terjadi.
Kerjakanlah semua tugas dengan baik dan tepat waktu daripada berharap sempurna yang pada akhirnya pekerjaan tidak pernah selesai.
6. Tidak mampu mengontrol diri
Tingkat dan cara kontrol diri satu orang dengan lainnya berbeda-beda. Hanya orang yang mampu mengontrol dirinyalah yang bisa meningkatkan produktivitas.
Penundaan akan lebih mudah datang pada orang yang secara alami tidak memiliki rasa disiplin untuk menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan terorganisir.
Untuk itulah dibutuhkan tingkat kontrol diri yang baik, dan ini bisa dimulai dari mindset atau pola pikir kita dalam melakukan tindakan.
7. Tidak membuat daftar kerja
Penundaan sering datang pada orang yang tidak membuat dan menulis daftar kerja atau to do list.
Buatlah daftar kerja secara berurutan dari yang paling prioritas sampai tugas biasa.
Kemudian kerjakan yang prioritas lebih dahulu, beri centang atau tanda silang jika tugas sudah diselesaikan.
Dengan to do list ini akan membuat pekerjaan lebih cepat selesai dan tepat waktu. Yang terpenting adalah konsisten dalam mengerjakannya.
8. Menganggap remeh manajemen waktu
Para penunda sering berpikir bahwa satu tugas bisa dikerjakan dalam satu atau dua jam, tetapi pada kenyataannya bisa lebih dari itu untuk menyelesaikannnya.
Hal ini dikarenakan mereka tidak segera mengerjakannya, tetapi malah melakukan kegiatan yang membuang waktu.
Ketika satu pekerjaan tidak cepat-cepat diselesaikan, akan muncul tugas-tugas baru dan akan semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Dan pada akhirnya tugas selesai melewati deadline yang ditetapkan.
Untuk itu perkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu tugas atau pekerjaan. Jika sudah, kerjakan segera jangan ditunda-tunda.
9. Malas
Alasan ini bisa dikatakan menjadi alasan nomor satu penyebab penundaan.
Rasa malas sering muncul saat harus melakukan tugas dan pekerjaan yang dibatasi oleh tenggat waktu, bahkan tugas yang paling ringan.
Rasa malas sebenarnya bisa dihilangkan dengan membiasakan melakukan pola hidup sehat, seperti makan makanan yang sehat, berolah raga secara teratur, tidur dan istirahat yang cukup.
10. Bosan
Jika sering melakukan pekerjaan atau kegiatan yang itu itu saja, ini bisa menimbulkan kebosanan yang luar biasa.
Karena sering melakukan pekerjaan yang sama setiap hari, orang sering beranggapan bahwa itu pekerjaan yang remeh dan bisa dikerjakan besok-besok saja.
Perasaan bosan dan mengganggap remeh inilah yang menimbulkan penundaan.
Padahal hampir semua orang melakukan pekerjaan yang sama setiap harinya sesuai dengan bidangnya masing-masing.
11. Tidak fokus
Kebanyakan orang lebih fokus pada kondisi saat ini, tetapi kurang fokus pada tujuan jangka panjang.
Padahal semua tugas dan pekerjaan yang dilakukan setiap hari dan diselesaikan tepat waktu akan berpengaruh pada masa depan kita.
Sayangnya kita lebih suka mengerjakan tugas seadanya saja bahkan sering membuang waktu yang akibatnya pekerjaan selesai tidak sesuai batas waktu.
Jika dikerjakan secepat mungkin, itu akan mempengaruhi produktivitas dan tentu saja karir maupun perkembangan bisnis.
Jika karir dan bisnis meningkat, itu artinya tujuan jangka panjang Anda tercapai dan tentu saja impian juga terwujud.
12. Menunggu mood
Beberapa orang hanya akan mengerjakan tugas ketika suasana hati atau mood mereka sedang pada puncaknya.
Ironisnya untuk menunggu mood yang tepat butuh waktu yang banyak, artinya semakin banyak lagi waktu terbuang percuma.
Padahal jika satu pekerjakan harus diselesaikan ketika mood sudah muncul, pekerjaan lain akan segera datang dan semakin menumpuk. Inilah salah satu biang dari penundaan.
Daripada menunggu suasana hati lebih baik tingkatkan rasa percaya diri Anda agar semua pekerjaan cepat selesai.
13. Kurangnya ketrampilan berorganisasi
Dalam setiap tim dijumpai adanya susunan organisasi. Setiap anggota organisasi akan diberi tugas sesuai kemampuannya, supaya organisasi bisa berjalan dengan baik.
Tetapi terkadang ada anggota yang diberi tugas tidak sesuai kemampuan dan tidak terampil dalam berorganisasi. Hal ini akan memicu munculnya sifat suka menunda.
Karena tidak punya kemampuan dan keterampilan, tugas yang diberikan tidak segera dikerjakan karena adanya pikiran tidak bisa dan khawatir tidak sesuai yang diinginkan organisasi.
13 alasan melakukan penundaan yang dijabarkan di atas sering muncul dalam diri kita yang jika dibiarkan berlarut-larut bisa berakibat fatal.
SEBAGIAN DARI DIRI ANDA TIDAK INGIN DISIPLIN DIRI.
Katakan pada diri Anda sendiri bahwa program tersebut dapat berhasil hanya jika latihan benar-benar diselesaikan, bukan hanya dipikirkan. Selain itu, begitu Anda mulai menggunakan pengetahuan baru Anda tentang disiplin diri, Anda akan benar-benar menikmati melakukan sesuatu tepat waktu daripada menunda-nunda. Percayalah.
Intinya di sini adalah mengenali apakah penundaan yang diberikan adalah sah; artinya apakah penundaan itu menguntungkan Anda atau merugikan Anda. Pertanyaan ini harus terus-menerus dijawab jika taktik penundaan sebagai racun tersembunyi ini ingin dinetralisir. Penundaan, terkadang dikombinasikan dengan taktik yang dijelaskan sebelumnya, akan digunakan untuk mencegah Anda melakukan latihan yang disarankan dalam buku panduan ini (Self-Discipline in 10 Days: How to Go from Thinking to Doing).
Anda harus yakin pada kemampuan Anda untuk menggunakan waktu secara produktif dan atasi setiap kecemasan atau ketakutan dengan menghadapinya.
----------
SUMBER :
----------
LIHAT JUGA ARTKEL LAINNYA TENTANG MENUNDA-NUNDA ( DELAYISM / PROCRASTINATION ) :
----------
LIHAT JUGA ARTKEL "POISONS & ANTIDOTES" LAINNYA :
----------
Disusun oleh :
Max Hendrian Sahuleka & Primasari T. Z.
( Founder Primagraphology Training & Consulting, Penulis Buku "The Power of Signature : Mengenal dan Mengubah Diri melalui Tanda Tangan" )
----------
Silahkan KLIK tombol di bawah ini untuk melihat artikel atau tulisan tentang kesehatan mental (mental health) yang lainnya !
----------
INGIN BELAJAR GRAFOLOGI ?
----------
No comments:
Post a Comment