Pada April 2009, seorang siswi berusia 11 tahun di Delhi meninggal setelah dipukuli oleh gurunya dan dipaksa berdiri di bawah sinar matahari dengan batu bata di pundaknya. Kesalahannya adalah dia gagal membaca alfabet.
Dalam panas yang luar biasa, ketika sebagian besar dari kita yang membaca ini sedang duduk di ruangan ber-AC atau mencari cara untuk menghindari planet yang terik, anak itu dibuat berdiri di bawah sinar matahari selama dua jam. Tindakan yang tidak bisa dimaafkan, bukan begitu?
Jelas dari ketidakpekaan kriminal guru bahwa dia tidak layak berada di dekat sekolah. Sebagai ahli grafologi, saya percaya bahwa otoritas sekolah harus menemukan cara untuk menyaring dan meneliti guru dengan lebih ketat.
Ada banyak alat psikologis yang tersedia untuk pemeriksaan semacam itu, tetapi saya yakin sekolah juga harus melihat tulisan tangan kandidat yang melamar posisi guru.
Menurut pendapat saya, sekolah tidak boleh mempekerjakan seseorang menjadi guru jika tulisan tangan mereka mengandung goresan berikut:
1. Temper Strokes
Temper strokes dalam tulisan tangan ditunjukkan dengan t-bar yang disilangkan terutama di sisi kanan batang. Semakin sering terjadi, semakin cepat penulis seperti itu kehilangan kendali atas emosi mereka.
Mereka tidak boleh dipekerjakan sebagai guru karena mereka akan cepat marah pada anak-anak yang nakal. Sangat sering, mereka akan terdengar berteriak pada anak-anak.
2. Goresan Ketidaksabaran Dalam Tulisan Tangan Guru
Ketidaksabaran dalam tulisan tangan terungkap oleh goresan jarum di bagian atas m, n, r dan h. Para penulis ini memiliki pikiran secepat kilat.
Sejujurnya, saya menyukai sifat ini karena banyak teman saya memilikinya dan itu membantu saya berkomunikasi dengan mereka dengan cepat. Faktanya, banyak CEO perusahaan papan atas memiliki goresan ini dalam tulisan tangan mereka karena mereka seharusnya membuat keputusan cepat.
Namun, jika seorang guru sekolah memiliki sifat ini, maka akan merugikan siswa. Guru seperti itu akan kehilangan kesabaran dengan siswa yang lambat dan dia akan melanjutkan ke bab berikutnya tanpa memperhatikan atau peduli apakah siswanya telah memahami apa yang dia ajarkan.
3. Agresi Dalam Tulisan Tangan
Agresi dalam tulisan tangan ditunjukkan oleh goresan ke kanan atas yang menghentak yang menggantikan loop bawah. Orang ini sering menggunakan kekerasan. Jika seorang guru sekolah mempunyai goresan menghentak seperti ini, ia akan sering memberikan hukuman fisik.
Saya membenci guru masa kecil saya yang biasa meletakkan pena di antara jari-jari tangan saya dan menekan. Itu terlalu menyakitkan. Air mata akan mengalir, tetapi sebagai anak berusia lima tahun, saya tidak bisa berbuat banyak karena bahkan orang tua saya tidak memprotes.
Rupanya, mereka mengira apapun yang dilakukan guru adalah untuk kepentingan anak. Bisakah ada yang lebih bodoh dari ini?
----------
INGIN BELAJAR GRAFOLOGI LEBIH LANJUT ?
----------
No comments:
Post a Comment